Bagi seorang pengusaha muslim, baik itu yang berbisnis offline maupun online, ponsel atau tepon seluler adalah salah satu perangkat vital untuk mengembangkan usahanya. Ini adalah salah satu kenyataan yang sulit ditolak karena bagi sebagian pengusaha, datangnya rizki sepertinya memang ditakdirkan hanya melalui medium ponsel. Hal ini bisa kita lihat dari fenomena perdagangan online yang saat ini sedang mewabah di Indonesia. Entah itu di kaskus, bursa muslim, tokopedia, berniaga, atau di toko bagus, hampir semua pedagang online selalu memasang nomor ponsel mereka. Terkadang hanya satu nomor ponsel yang dipasang. Tapi di kesempatan lain, saya sering juga menemukan para pedagang yang membubuhkan dua hingga tiga nomor ponselnya di lapak yang ia buka. Lalu apakah ini baik atau sebaliknya?
Untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya kita harus melihat dari kacamata pelanggan. Dari pelanggan sendiri, meskipun saya tidak mensurveynya, namun saya menganggap bahwa tersedianya nomor ponsel yang bisa dihubungi dalam jumlah lebih dari satu sepertinya lebih baik. Alasannya tentu saja sudah jelas; kemudahan. Pelanggan yang memakai SIM card XL, tentunya lebih cenderung akan menghubungi nomor milik pedagang yang berjenis sama dengan nomornya. Begitu pula dengan mereka yang menggunakan kartu AS maupun SIMPATI, pasti mereka lebih suka berurusan dengan pedagang yang menyediakan nomor yang masih sekeluarga dengan Telkomsel. Tidak terkecuali dengan para calon pembeli yang sudah memutuskan untuk menjadi pengikut setia CDMA seperti Esia, Smartfren maupun Flexi.
Kecenderungan di atas pun merupakan hal yang lumrah karena di Indonesia, kita semua sudah tahu sama tahu bahwa hubungan sesama operator biasanya berbiaya lebih rendah ketimbang hubungan antar operator. Kalau Anda tidak percaya, silahkan buka website resmi masing-masing operator kemudian cek saja daftar biaya komunikasi atau SMS yang ada di sana. Lalu lihat perbandingan tarifnya. Mungkin tanpa perlu repot mengikuti instruksi dari saya, Anda semua pasti akan tahu hasilnya.
Solusinya
Bila Anda termasuk pengusaha muslim yang ingin menyenangkan hati para pelanggan dengan memaksimalkan “teori” di atas, maka jalan satu-satunya adalah dengan memakai nomor-nomor secara beragam. Rinciannya begini; satu ponsel untuk nomor XL, satu lagi untuk Simpati, satu lagi untuk IM3, satu lagi Axis, dan satu lagi mungkin Flexi atau Esia. Kalau Anda perhatikan, dengan ponsel tipe biasa yang biasanya berjenis single SIM atau SIM tunggal, mungkin Anda akan memerlukan empat ponsel sebagai jalur komunikasi antara Anda dan pelanggan. Membeli dan memiliki empat ponsel sepertinya bukanlah hal yang tepat untuk pengusaha karena selain akan berdampak pada membengkaknya anggaran, juga akan berpengaruh pada mobilitas dan kenyamanan kita saat berkomunikasi. Bayangkan saja, siapa yang tidak repot kalau harus membawa empat ponsel sekaligus saat bepergian? Betul tidak. Sudah berat, ribet lagi. Tidak cantik untuk dilihat.
Sebagai solusinya, Anda bisa saja membayar beberapa orang untuk menjadi customer service. Jadi masing-masing nomor sudah Anda serahkan tanggung jawabnya kepada pegawai pilihan Anda. Cara ini bagus untuk bisnis besar yang sudah mapan. Tapi bagaimana kalau Anda baru saja berusaha dan masih dalam tahap belajar alias coba-coba. Solusi apakah yang terbaik bagi Anda? Ponsel Multi SIM jawabannya.
Di pasaran, saat ini kita akan dengan mudah menjumpai ponsel multi kartu. Ada ponsel yang bisa menampung dua kartu. Tapi ada pula yang mampu menampung hingga tiga kartu sekaligus. Ponsel-ponsel multi kartu ini umumnya produk dari vendor-vendor ponsel lokal atau China yang biasanya dibanderol dengan harga relatif terjangkau. Namun untuk Anda yang berani membayar lebih, saat ini juga sudah tidak terlalu susah untuk mencari ponsel multi kartu yang dikeluarkan oleh vendor terkemuka seperti Nokia atau Samsung. Tergantung selera masing-masing, Anda memiliki kebebasan penuh untuk memilih tipe ponsel yang Anda suka.
Kombinasi nomor
Ketika Anda sudah membeli ponsel dual atau triple sim, pertanyaan selanjutnya adalah kartu apa yang akan kita masukkan di dalamnya? Apakah produk Telkomsel, Indosat, XL, Axis, 3, Flexi, atau …….? Apapun pilihan kartunya, saya harap Anda semua bisa memastikan bahwa ponsel dan kartu yang Anda beli dan pakai tersebut memang bisa memenuhi tujuan utama diadakannya barang ini, yakni sebagai saluran komunikasi antara Anda dengan pelanggan.
Jadi, sebagai gambaran sederhana, bila Anda menjual barang di dunia maya kemudian sering mendapatkan konsumen dari Indonesia timur, maka ada baiknya bila Anda mengisi salah satu slot kartu di ponsel multi sim tersebut dengan produk dari Telkomsel. Mungkin kedengarannya seperti berpromosi tapi percayalah, selama saya merantau di Sulawesi, hampir semua kenalan saya di pulau ini menggunakan nomor-nomor Telkomsel, entah itu Simpati maupun As.
Saya pribadi sudah dua tahun lebih berada di Pulau Sulawesi dan sepanjang pengetahuan saya, hanya ada tiga atau lima nomor non-Telkomsel di memori ponsel saya. Ini adalah kondisi yang tidak sama ketika saya masih merantau di Yogyakarta. Selama di Yogya, produk Telkomsel tidak pernah mendominasi isi ponsel saya. Terkadang saya mendapat teman yang memiliki kartu XL, terkadang IM3, sering juga 3, Smart, Fren atau bahkan Axis. Tapi di Sulawesi, saya jadi geleng-geleng kepala sendiri. Bagi yang tidak percaya silahkah datang merantau kemari.
Bagaimana dengan CDMA?
Di Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia Barat, beberapa kartu CDMA sepertinya sudah memiliki konsumen setianya masing-masing. Anda mungkin akan bertanya? Tahu dari mana? Ya sama seperti di atas; gara-gara merantau. Saya pernah merantau dua bulan di Jakarta. Di Ibukota negara ini, saya melihat adanya kecenderungan dari warganya untuk memliki dua ponsel; satu GSM, satu CDMA. Ponsel GSM biasanya berharga mahal dan berfungsi sebagai identitas diri di samping sebagai alat komunikasi. Sementara ponsel CDMA lebih murah dan berfungsi sebagai alat untuk menerima panggilan sekaligus menghubungi telepon lokal dengan alasan biaya. Untuk Anda para pebisnis online yang sering menerima order dari penduduk Jabodetabek atau wilayah di sekitarnya, menyediakan nomor CDMA sepertinya bisa menjadi strategi bijaksana untuk memudahkan proses komunikasi.
Penutup
Apapun tipe ponsel multi kartu dan kartu yang Anda pilih, jangan sampai melupakan tujuan utama diadakannya alat tersebut, yakni untuk memberikan kemudahan sekaligus kepuasan konsumen kita. Dengan adanya ponsel multi kartu, kita bisa berharap datangnya rizki yang lebih banyak mengingat order-order dalam jumlah besar biasanya akan didahului dengan proses bercakap-cakap melalui media ponsel, bukan SMS.
Semoga bermanfaat. Insyaallah.